Senin, 01 Januari 2018

SELAMATKAN AL AQSA VERSI IMMI ABIDIN MEDAN

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Surat Al-Isra ayat pertama yang berbunyi:
"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkantanda-tanda kekuasaan Kami, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat“. (Q.S. Al-Isra [17] : 1).

Masjid Al-Aqsha di Palestina adalah kiblat pertama umat Islam, sebelum Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan mengubah arah kiblat dari Masjid Al-Aqsha Palestina ke Masjid Al-Haram di Mekkah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menunaikan shalat menghadap Masjid Al-Aqsha sewaktu berada di Mekkah sebelum Hijrah hingga hijrah ke Madinah, dalam kurun waktu 16 bulan. Kemudian atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala beliau shalat menghadap Ka'bah (Masjid Al-Haram) di Mekkah.

Para nabi utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, banyak diturunkan di kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina dan sekitarnya. Sehingga jejak-jejak langkah kaki para Nabi utusan dalam berdakwah mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mengajak manusia menyembah dan memperibadati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, terukir abadi di negeri para nabi, Al-Aqsha Palestina. Hal itu juga dibuktikan dengan peninggalan sejarah Islam dengan adanya makam-makam para Nabi utusan Allah Subhananhu Wata’ala, seperti : makam Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, makam Nabi Syu'aib ‘Alaihis Salam, makam Nabi Musa ‘Alaihis Salam, makam Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, makam Nabi Yunus ‘Alaihis Salam, dan makam Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam.

Bahkan pada waktu Isra Mi’raj, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengimami shalat jama’ah bersama para nabi di Masjid Al-Aqsha. Seperti tertuang dalam hadits Riwayat Muslim berikut, yang artinya :

"..... Dan sungguh telah diperlihatkan kepadaku jama'ah para nabi. Adapun Musa, dia sedang berdiri shalat. Dia lelaki tinggi kekar seakan-akan dia termasuk suku Sanu'ah. Dan ada pula 'Isa bin Maryam 'Alaihi Salam sedang berdiri shalat. Manusia yang paling mirip dengannya adalah 'Urwah bin Mas'ud ats-Tsaqafi. Ada pula Ibrahim 'Alaihi Salam sedang berdiri shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah sahabat kalian ini, yakni beliau sendiri. Kemudian diserukanlah shalat. Lantas aku mengimami mereka. Seusai shalat, ada yang berkata (Jibril): "Wahai Muhammad, ini adalah Malik, penjaga neraka. Berilah salam kepadanya!" Aku pun menoleh kepadanya, namun dia mendahuluiku memberi salam” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Beberapa penjelasan tentang makna “tanah yang diberkahi sekelilingnya” sebagaimana tersebut di dalam Surah Al-Isra ayat pertama, yakni negeri Syam, termasuk di dalamnya Masjid Al-Aqsha. Keberkahan yang dimaksud, antara lain karena di Syam-lah Allah mengutus banyak Nabi dan Rasul-Nya. Syam juga menjadi tempat berlangsungnya kisah-kisah yang ditunjukkan Al-Qur'an. Para malaikat turun di sana dengan membawa wahyu, dan dengan wahyu itu para Rasul berdakwah. Di tanah Syam pula banyak nabi dikuburkan. Nabi Isa, Nabi Dawud, dan Nabi Sulaiman berdakwah di Syam.

Ikatan Muda Mudi Islam Masjid Abidin menggelar aksi peduli dan galang dana untuk perjuangan membebaskan Al Aqsa dari Zionis, Allahuakbar.... Allahuakbar..... Allahuakbar.....














Selasa, 26 Desember 2017

ANAK MASJID ke KAMPUS (AMK) MASJID ABIDIN MEDAN

Beranjak dari ketidakmampuan dan ketiadaan asa terpenuhi dari kalangan anak-anak remaja berstatus yatim-piatu dan dhuafa untuk menindaklanjuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tepatnya perguruan tinggi. 

Harapan kian terasa berat dan jauh dari pelukan, demikian dirasakann anak-anak remaja tersebut. BKM Masjid Abidin Medan, melahirkan sebuah program yang dinamakan Anak Masjid ke Kampus, dengan motor penggerak BKM serta dilakukan MoU / MoA dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Medan, Alhamdullilah diperoleh 4 (empat) PTS yang bersedia, yaitu : Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan, dan Universitas Harapan (Ex STT, STIE, STBA Harapan) Medan. 

32 (tiga puluh dua) anak-anak remaja ini dapat mengikuti dan menjalani pendidikan di Program Studi Hukum, Ekonomi Pembangunan, Pertanian, Ilmu Administrasi Negara, Manajemen, Biologi, Matematika, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Filsafat, dan Agama Islam. 

Kelak anak-anak ini penerus perjuangan orang-orang tua yang kini mengelola kemakmuran dan kesejahteraan masjid, dan kelak mereka jualah yang berjuang untuk mengembangkan dakwah dan menjaga keutuhan Islam sebagaimana Rasullulah SAW bersabda : 

"Tujuh orang yang akan dilindungi oleh Allah pada hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya, (yaitu) pemimpin yang adil dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah. " [Muttafqun alaihi].

Tangggungjawab kita semua untuk menjadikan pemuda yang tangguh dan pemuda yang bertaat kepada Allah SWT.